Minggu, 29 April 2018

Kado

Saat kau mengulang tahun:
Berada dalam rentang kepala dua
Kau mengajak bertukar kado
Tidak ada perayaan apa pun dalam hidupku;
di bulan ini.
Perihal angka, masih sekitar satu bulan lagi.

Mengapa harus tukar kado?
Harusnya aku yang menghadiahimu
Barang sebait puisi pengharapan untukmu
Atau sebentuk barang impianmu, misalkan.

Tak mengapa
Kau boleh membungkus kegamangan dan kecemasanmu

Lalu?

Sebaliknya.
Aku akan membungkus ketenanganku.

Ibarat chamomile tea dalam cangkir
Akan kusesap sedikit-sedikit
Kegamangan dan kecemasanmu
Lantas menjadi satu dengan ketenanganku
Perlahan larut,
Dan habis terkikis seiring berjalannya waktu.

Aku juga demikian?
Silakan.

Jadi?
Aku, kamu
:Gamang, cemas, tenang;
Lebur.
Impas.
Sama.

Ngaliyan, 29 April 2018
11:53 am.

NJUT! Kado

Sabtu, 28 April 2018

Nyeri

Karenamu,
Aku menulis ini

Ini bukanlah prosa
Atau puisi
Hanya kata-kata yang dapat kubariskan di selang waktuku
:Berdelusi
:Berdiskusi
Sampai keduanya saling menyalahi
Tak mengapa
Kau boleh menyebut ini elegi;
Suatu perkabungan untuk segala nyeri
yang kutampung di dada sebelah kiri

Ngaliyan, 28 April 2018
Pukul 12:55 am

NJUT! Nyeri

Jumat, 27 April 2018

Asing

Aku masih menunggu
Menanti pastimu
Aku merasa
Tak satu pun tahu
Barangkali kamu juga seperti itu
Kau pulang dalam setiap waktu
Kau paling dalam setiap temu
Saat kaki saling berhadap
Dan mata saling tertaut
Aku tak lebih orang asing
Begitu caramu membiarkan aku membeku
Kita berlaku seakan tak pernah bersua
Sebelumnya

Ngaliyan, 27 April 2018

NJUT! Asing

Selasa, 24 April 2018

Perihal Hilang

Aku sudah terlalu panjang menceritakan pentingmu
Hingga kau bosan
Bahkan mereka-mereka pun muak
Lalu menutup kuping rapat-rapat

Aku tahu itu
Tak mengapa
Jika begitu
Maka akan kukatakan perihal hilang

Perihal hilang;
Hilangkan, mengilang, kehilangan

Dan hilangmu sekarang
Adalah kutuk yang membunuhku
:perlahan

Ngaliyan, 24 April 2018 pukul 12.09 am.

NJUT! Perihal Hilang

Kamis, 19 April 2018

Ransel

[19/04/2015 7:20 pm] Mikhaelana:
aku punya kebiasaan buruk; membawa ranselku yang penuh dan berat.

[19/04/2015 7:20 pm] Mikhaelana:
Aku hanya butuh beban yang bisa ditimbang. Butuh sesuatu yang nyata.
Yang bisa kusentuh
Yang bisa membuatku sakit dengan goresan,
Atau luka memar

[19/04/2015 7:23 pm] Mikhaelana:
Aku butuh beban yang nyata
Untuk ditanggung di pundakku
Karena saat kau tak ada,
Beban itu masih sama.

[19/04/2015 7:24 pm] Mikhaelana:
Aku baik-baik saja,
Aku masih kuat.
Setidaknya, untuk ditanggung di pundakku.

[22/04/2015 9:12 am] Ibra Wiratmaja:
Aku baru punya kuota.

[22/04/2015 9:12 am] Ibra Wiratmaja:
Yakin, baik-baik saja?

[22/04/2015 10:02 am] Mikhaelana:
Puas kamu sudah bikin aku textpexctation. :(

[22/04/2015 10:02 am] Ibra Wiratmaja:
:)

[22/04/2015 10:03 am] Mikhaelana:
Tiba-tiba aku jadi ingat obrolan kita di WhatsApp tempo hari

[22/04/2015 10:03 am] Ibra Wiratmaja:
Yang mana?

[22/04/2015 10:39 am] Mikhaelana:
‘diri’ yang sebenarnya entah ke mana.

[22/04/2015 10:40 am] Ibra Wiratmaja:
oh, itu. Hahaha. Kamu kok masih ingat? Biar, dipakai orang lain mungkin.

[22/04/2015 10:41 am] Mikhaelana:
Tapi sekarang sepertinya sudah balik.

[22/04/2015 10:52 am] Ibra Wiratmaja:
fotografi, menulis, banyak berkawan, dan sesekali menyendiri untuk membaca buku. Mungkin itu duniaku.

[22/04/2015 10:52 am] Mikhaelana:
Nikmati saja.

[23/04/2015 8:07 pm] Mikhaelana:
Aku tetep nulis puisi. Maukah kau membaca? Lebih tepatnya, ini lanjutan tempo hari yang kukirim.

[23/04/2015 8:07 pm] Mikhaelana:
Aku butuh beban yang nyata
Kupenuhi ranselku dengan baju-baju
Dan buku-buku
Pun kenangan yang tak lagi kau butuhkan
Aku menampung semua di ranselku.
Kubawa ke mana-mana.
Agar suatu saat nanti aku melepasnya.
Itu benar-benar menjadi ringan
Tanpa beban; tanpa mengenangmu

[24/04/2015 9:21 pm] Ibra Wiratmaja:
Cewek suka kayak gini ya. Hahaha.

Aku mengerti maksudmu. Aku tidak bisa memaksa diri sendiri.

[24/04/2015 9:22 pm] Mikhaelana:
Tapi biarpun aku sudah mencoba,  bagiku ini bukan perkara yang mudah.

[24/04/2015 9:22 pm] Ibra Wiratmaja:
adalah tidak benar jika aku juga menuntut ini-itu ke kamu. Intinya, itu hakmu.

[17/02/2018 13:40 pm] Ibra Wiratmaja:
Mikha..

[17/02/2018 13:40 pm] Mikhaelana:
iya, kamu apa kabar?

[17/02/2018 13:41 pm] Ibra Wiratmaja:
Kabar baik, Mikha. Minta supportnya buat Pandhu dong.  Buka tautan ini >> https://www.instagram.com/BabyContestID2018. Gak ribet kok, cari foto yang bernama “Pandhu Wiratmaja”, lalu like postingannya. Makasih ya, Mikha..

NJUT! Ransel

Rabu, 18 April 2018

Sama

Kau akan menemukan Ibu dengan sayurannya
Dengan sekarung beras, telur ayam, kecap manis, ikan asin
Dan hal-hal yang bisa mengenyangkan perutmu
Juga memenuhi hatimu, tepatnya
Sebab ia punya sehari penuh cinta untuk setiap harinya

Sedang aku; betapapun rindunya
Ku hanya bisa menjelmakannya sebentuk doa
Dan merapalkannya penuh cinta

Ngaliyan, 18 April 2018 pukul 5.45 pm

*)  Sekadar menghibur diri karena bosan bukan main saat mengikuti pembelajaran di kelas.

NJUT! Sama